Sunday, November 22, 2015

Tren Bisnis Digital di Indonesia

perkembangan bisnis berbasis teknologi semakin meluas bahkan sampai menyebabkan tatanan struktur indusatri semakin porak poranda. Batasan-batasan vertikal industri menjadi semakin tidak relevan disebabkan oleh kemampuan teknologi yang membuat hal-hal yang sebelumnya menjadi domain sebuah bisnis menjadi tertumpang dan tertindih oleh sesuatu yang tadinya tidak bersentuhan langsung dengannya. Ambil saja contoh bisnis ride sharing seperti grab taxi, uber taxi, grab bike dan fenomena GoJek yang secara spesifik berkembang di Indonesia belakangan ini.

Saya selalu membayangkan apa yang dirasakan oleh para pelaku bisnis transportasi seperti Blue bird, Express, dll sebelum adanya uber dan grab car. Mereka pasti tidak akan pernah memperhitungkan bahwa pada satu masa bisnis mereka akan mendapatkan ancaman dari bisnis startup yang menjalankan usahanya menggunakan teknologi mobile apps dan bukan dari kompetitor yang memiliki layanan sejenis dengan mereka seperti sebelumnya. Apa yang ada di kepala mereka pada saat intensitas dampak tersebut semakin meningkat, yang ditunjukkan dengan hijrahnya para sopir yang sebelumnya menjadi garda terdepan bisnis mereka untuk bergabung ke uber dan grab car yang lebih memberikan keuntungan buat mereka. Atau para sopir taxi yang melihat penghasilan menjadi pengemudi Gojek lebih besar dibandingkan dengan profesi mereka selama ini.