Monday, February 11, 2008

Menjadi Seorang Al Hafidz

Tadi malam, ba'da maghrib menjelang isya, saya beserta ustadz Hasan dan Abdullah, takmir masjid al ukhuwah, berbincang-bincang mengenai apa dan bagaimana menjadi seorang Al Hafidzh. Dari hasil perbincangan tersebut, saya menyimpulkan beberapa hal mengenai seputar menjadi seorang Al Hafidzh.

1. Tidak wajib bagi setiap orang untuk menghapal sebanyak 30 juz Al Qur'an. Akan tetapi disesuaikan dengan niat dan kemampuannya.
2. Dalam sebuah haditspun, diriwayatkan bahwa kriteria dalam menentukan seorang imam adalah yang paling banyak hafalannya. Artinya, jumlah hafalan Al Qur'an memang berbeda-beda setiap orangnya.
3. Niat yang benar adalah untuk memelihara, bukan untuk menghafal. Artinya, jika kita merasa baru mampu memelihara sebanyak 5 juz, lakukan saja dulu sebanyak itu, disesuaikan dengan waktu yang ada. Karena, dalam memelihara hafalan, selalu harus ada waktu yang disediakan untuk mengulanginya, apakah itu setiap hari 1 juz, atau 1 minggu sekali tetapi sekaligus sebanyak 5 juz, dll.
4. Niat dan keinginan yang kuat adalah syarat mutlak untuk menjadi seorang Hafidzh. Karena membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar yang jika tanpa didasari oleh niat yang kuat, hafalan akan mudah 'pergi'.
5. dll, masih banyak lagi yang bisa diuraikan di sini mengenai hal-hal yang terkait dengan Al Hafidzh.

Wassalam