Wednesday, November 26, 2008

Nokia Communicator E90 dan BB 8310 Curve

Ada beberapa alasan buat saya untuk memiliki kedua gadget di atas. Yang pertama, Nokia E90 sampai saat ini masih merupakan handheld yang saya sukai dalam hal browsing internet menggunakan HSDPA. Saya masih suka dengan tampilan layar yang melebar ke samping, dibandingkan dengan beberapa gadget yang lain. Selain itu, fungsinya untuk menelpon juga masih oke menurut saya. Saya masih bisa menelpon bahkan mengirim sms dengan satu tangan, dan tidak direpotkan dengan alat tambahan yang bernama stylus pen yang menurut saya agak ribet. So, kesimpulannya, sampe sekarang ini handset masih saya pertahankan. Cuma masalahnya nokia masih belum bisa memuaskan saya dengan perangkat ini dalam hal fasilitas push email. Saya pernah mencoba menginstall Mfe dan bahkan Blackberry Connect untuk sekedar mencoba menikmati layanan push email, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat saya 'terpuaskan'. So, saya tetap melengkapi accessories pribadi saya dengan handset yang memang piawai di teknologi push email, yaitu Blackberry. Jadilah saya menggenggam Blackberry 8310 Curve Titanium di tangan kiri saya, sebagai pelengkap dari Nokia E90 Communicator saya yang ada di tangan kanan.

So far, saya cukup puas dengan BB 8310 curve yang saya miliki. Semua kebutuhan saya terpenuhi dengan alat ini. Semua email saya, baik pribadi maupun corporate, semuanya dipush ke handset ini. Hobby ngeblog, atau bersosialisasi via linkedin ataupun facebook menjadi tetap tersalurkan dimanapun saya berada. Komunikasi via Yahoo Messenger, Google Talk, tidak pernah lepas dari aktifitas saya sehari-hari.

Kesimpulan dari semua itu, secara fungsi, saya sudah terpenuhi oleh kedua perangkat tersebut. Namun, tentunya membawa kedua alat itu kemana kita pergi, merupakan masalah tersendiri. Apalagi dengan posturnya E90 yang rada bongsor, agak repot kalau mau dibawa menemani kita beraktifitas, terutama di luar jam2 bisnis yang lebih sering berada di luar ruangan. Memang terbersit sekilas untuk coba menggabungkan kedua fitur dari kedua perangkat itu. Cuma saat ini pilihannya masih belum banyak. Yang ada saat ini baru Blackberry Bold. So, tinggal nunggu masukan aja dari teman2 yang sudah menggunakannya. Siapa tahu saya jadi tertarik. Who knows.

Tuesday, November 25, 2008

Rama - Blogger Tuna Netra Indonesia


Kira-kira 2 minggu yang lalu, sekitar pertengahan November 2008, saya berkesempatan untuk mengunjungi Indonesian Book Fair 2008 yang acaranya bersamaan dengan Acara IndoComtech 2008 di JHCC Jakarta. Awalnya cuma mau menemani Farah, anak saya yang tertua untuk menambah koleksi buku Kecil Kecil Punya Karya yang kemungkinan ada di stand Gramedia.

Pas kebetulan pada saat saya di sana, rupanya baru akan dimulai acara bedah buku yang judulnya "Blind Power" yang ditulis oleh seorang tunanetra. Walaupun judul buku tersebut berbahasa inggris, tetapi ternyata penulisnya adalah seorang tunanetra asli Indonesia, yang bernama lengkap Eko Ramaditya Adikara, atau yang akrab dipanggil dengan Rama.

Rama ternyata adalah seorang tunanetra yang luar biasa. Dia mendapatkan banyak kelebihan, sebagai pengganti kekurangannya dalam hal penglihatan. Prestasinya antara lain, memiliki dan mengelola blog di alamat www.ramaditya.com. Juga seorang wartawan di beberapa majalah. Menulis buku, salah satunya adalah "Blind Power". Dan yang cukup mengagumkan adalah, ternyata dia piawai bermain flute yang karena kepiawaiannya ini membawa dia sempat bermukim di negeri Sakura, Jepang, untuk mengisi soundtrack dari beberapa video game bikinan negara tersebut. Jadi, jika kamu suatu saat memainkan game tersebut yang ada suara serulingnya, bisa jadi itu adalah salah satu hasil bikinan dari Rama.

Secara kebetulan, beberapa hari sebelumnya, saya melihat di sebuah stasiun televisi nasional, acara yang menampilkan sosok Rama sebagai salah satu orang Indonesia yang memiliki prestasi. Sehingga, pada saat saya melihar bedah buku tersebut, saya sudah sedikit banyak memiliki informasi mengenai penulis.

Kembali ke topik bedah buku tersebut. Blind Power adalah sebuah buku yang berisikan hal-hal yang luar biasa dari seorang tunanetra, dimana sebagian besar adalah merupakan pengalaman pribadi dari Rama sendiri. Menurut Rama, kita tidak akan menemukan kisah-kisah sedih dan mengharukan di dalam buku ini. Karena memang pada dasarnya, seorang yang memiliki kekurangan karena takdirNya, tidak boleh hanya meratap dan mengharap belas kasihan orang lain. Dia harus mampu memaksimalkan peran anggota tubuh yang sempurna, untuk dapat menutupi kekurangan tersebut.

Ada hal yang menurut saya luar biasa lagi dari seorang Rama, yaitu kemampuan dia dalam membetulkan komputer yang rusak. Karena ternyata salah satu profesinya adalah sebagai konsultan komputer. Dimana dia suatu saat harus berbelanja perlengkapan komputer di pusat penjualan komputer. Bahkan dia belanja sendiri ke toko yang menurut dia paling murah di tempat itu. Tidak berhenti sampai di situ, dia juga sering memandu pelanggannya dalam menggunakan komputer yang dibeli oleh mereka pertama kalinya. Bisa dibayangkan betapa kelebihan yang dimilikinya. Luar biasa.

Monday, November 24, 2008

Blogging dan Bisnis Internet

Belakangan ini saya kembali melongok blog ini, tapi baru sekarang sempat menambahkan entri. Awalnya setalah saya terkesan dengan seorang keponakan yang baru lulus sekolah kedokteran setahun yang lalu, dan saat ini sedang menjalani tugas PTT di daerah Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan. Secara tidak sengaja, saya yang memang kadang-kadang iseng ngeweb, sambil beberapa kali blogwalking, menemukan blognya dia yang isinya menurut saya cukup surprisingly. Ternyata dia sudah cukup berhasil di bidang internet marketing. Terbukti, menurut info di blognya dia, Honda CS1 sudah berhasil dia peroleh dari hasil blogging. Hmm..what an achievement menurut saya.

Memang sih, dia pernah menyampaikan ke saya beberapa waktu yang lalu, bahwa dia sangat tertarik dengan dunia bisnis di internet. Secara pada waktu itu dia masih baru lulus kuliah dokter, dan baru kerja di sebuah rumah sakit di bilangan jakarta dan bogor, sehingga masih belum memiliki pekerjaan yang permanen. Nah, disela-sela aktifitasnya dalam bekerja di rumah sakit, ternyata dia banyak memanfaatkan waktu luangnya untuk lebih mendalami dunia blogging, sampai akhirnya dia berhasil membuktikan bahwa bisnis di internet tersebut adalah benar dan nyata.

Karena itulah, saya yang sudah pernah beberapa kali membuat blog, termasuk salah satunya yang sedang anda baca ini, mencoba kembali melihat sisi lain dari sebuah blog, selain sebagai media aktualisasi pemikiran, tetapi juga sebagai salah satu keran pendapatan.

Saya jadi ingat beberapa tahun yang lalu, ketika booming dotcom pada era akhir 90an sampai dengan awal 2000an. Salah satu situs yang saya kembangkan bersama teman-teman pada saat itu, berhasil dijual ke sebuah perusahaan dotcom Indonesia, yang merupakan anak usaha dari Group Konglomerat di Indonesia. Situs kami tersebut pada waktu itu berhasil dipindahtangankan dengan nilai sebesar Rp. 100jt. Wow, kalau mengingat waktu-waktu tersebut, nilai itu sangatlah luar biasa untuk ukuran saat itu, bahkan mungkin ukuran sekarang masih merupakan sesuatu yang luar biasa. Padahal, kami sama sekali tidak memiliki niat untuk membuat sebuah situ dan lalu kemudian menjualnya untuk mendapatkan keuntungan. Situs tersebut kami kembangkan dengan hati yang dilatarbelakangi oleh kesamaan hobi dari beberapa orang dari kami. Itulah yang menurut saya nilai jual dari sebuah situs.

Kesimpulannya, apapun itu, jika dijalankan dengan serius, konsisten dan profesional, akan dapat memperoleh hasil yang maksimal. Seperti halnya keponakan saya tersebut, karena memang dia menekuni apa yang dia yakini akan ada hasilnya. Dan ternyata, dia mendapatkan apa yang dia cita-citakan. Pendapatan Dolar dari Bisnis Internet.